Baca Juga
Allah
memerintahkan seorang suami agar bergaul dengan istrinya dengan cara yang baik.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
(Q.S An- Nisa Ayat 9)
Bergaul
maknanya adalah berinteraksi secara intens dan penuh canda serta bersahabat
dengan penuh keakraban. Allah swt juga telah memerintahkan agar para suami bersahabat
dengan istri-istri mereka. Persahabatan keduanya akan menciptakan ketenteraman
dalam jiwa dan kedamaian dalam hiciup. Seorang suami tidak boleh membuat
istrinya cemberut atau bermuka masam, meski dalam
perkara
yang tidak sampai menimbulkan dosa, senantiasa berlemah-lembut dalam bertutur
kata, tidak bertingkah keji dan kasar, serta tidak menampakkan kecenderungan
kepada wanita lain selain istrinya.
lbnu
Abbas pernah bertutur,' Para istri berhak
untuk merasakan suasana persahabatan dan pergaulan yang baik dari suami mereka,
sebagaimana mereka pun berkewajiban untuk melakukan ketaatan dalam hal yang
memang diwajibkan atas mereka terhadap suami mereka."
Selain
menciptakan persahabatan yang akrab dengan istri,seorang suami juga harus dapat
menemani dan menyertai istri (hari-hari bersamanya) dengan baik, menahan gangguan
terhadapnya (tidak menyakitinya), mencurahkan kebaikan dan memperbagus hubungan
dengannya, termasuk dalam hal pemberian nafkah'
pakaian'dan semisalnya. dan tentunya pemenuhannya berbeda-beda sesuai dengan
kemampuan suami'
Rasulullah
saw. juga pernah bersabda:
Orang yang paling baik di antara
kalian adalah yang paling baik perlakuannya terhadapkeluarganya. "Sesun
gguhnya.. aku sendiri adalah orang yang piling baik di antara kalian
dalam"memperlakukan keluargaku'
(HR.
lbnu Majah)'
Janganlah
sekali-kali seorang suami berlaku kasar
terhadap istrinya baik dalam bentuk
ucapan maupun perbuatan. Merupakan kewajiban yang mutlak harus dilakukan para
suami untuk memperlakukan istrinya dengan luwes lembut dan baik. Menghormatinya
menghargainya dan memperlakukannya dengan sewajarnya. Mendahulukan
kepentingannya yang memang patut untuk didahulukan
Bersabar
dan menahan diri dari sikap yang kurang menyenangkan dari padanya' Diantara
bukti kesempurnaan akhlak seseorang adalah bersikap santun dan halus kepada
istrinya.
Rasulullah
saw. adalah orang yang paling indah, bergaul dengan istri-istrinya 'Beliau
dikenal supel dan bijaksana dalam pergaulan, selalu menampakkan muka
Yang
manis dan riang gembira, suka bergurau
dengan istri- istrinya,lemah-lembut terhadap mereka' dan memberi nafkah rumah
tangga yang cukup' Beliau bahkan pernah bergurau dengan cara mengumpulkan
istri-istrinya tiap malam untuk makan di rumah tempat ia harus menginap
menurut giliran, lalu setelah makan
malam masing-masing kembali kerumahnya sendiri' Beliau selalu tidur di bawah satu
sarung bersama istrinya. Jika beliau selesai shalat isya. Beliau tidak
meninggalkan kebiasaan bercanda dengan istri-istrinya sebelum ia tidur.
Sesungguhnya
persahabatan dalam kehidupan suami istri tidak menunjukkan hilangnya
kepemimpinan dalam rumah tangga .Sebab,Allah Swt. telah menegaskan, bahwa :
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ
suami adalah pemimpin atas istrinya (QS an-Nisa, [4]: 34).
Hanya
saja, kepemimpinan suami atas istri di dalam rumah bukan berarti menjadikan
dirinya sebagai orang yang bertindak otoriter yang tidak dapat dilanggar perintahnya. Oleh karena itu, seorang istri berhak
menjawab dengan santun ucapan suaminya, berdiskusi dengan suaminya secara
makruf dan turut serta dalam memberikan masukan kepadanya. Sebab, pada dasarnya, keduanya adalah dua
orang sahabat, bukan pihak yang memerintah dan yang di perintah atau penguasa
dan bawahan. Rasulullah saw, di dalam rumahnya adalah sahabat karib bagi istri-istrinya,
bukan penguasa yang otoriter terhadap mereka, meskipun Beliau adalah seorang
kepala negara, panglima perang, politikus,sekaligus seorang nabi dan rasul. Seorang
istri dengan segenap kelembutan dan kehalusan perasaannya, akan sangat peka
jika sedikit saja suami berlaku kasar terhadapnya. Untuk itu hargailah dengan segenap
perasaan kemanusiaannya. Merendahkannya bisa menjadi cermin kerendahan budi
pekerti suami.
Rasulullah
saw. bersabda:
Janganlah kalian memukul hamba-hamba
perempuan Allah.
Maka
tidak salah jika suatu ketika seorang suami harus bersikap :SlAGA" siap
Antar Jaga)' menemani dan bersedoa gurau, sering-sering menunjukkan sikap saying
misatnya memeluk atau menciumnya. Karena itu sudah menjadi kewajiban suami'
Beberapa
teladan Rasulullah saw bergaul secara maruf dengan istrinya di antaranya seperti
hadist yang diriwayatkan oleh bukhari tentang kesabaran dan ketelatenan
Rasulullah
saw. mendengarkan kisah Aisyah ra' yang cukup panjang dan menanggapinya
dengan baik setelah Aisyah selesai berkisah Apa yang dilakukan oleh Rasulullah
saw ini menggambarkan bagusnya pergaulan beliau terhadap istrinya sementara
memang dalam hidup berkeluarga masing-masing di tuntut untuk berrgaul dengan
pasangannya dengan cara yang baik dapat
mengikat cinta dan melang gengkan kebersamaan'
Al-hafizh
ibnu katsir rahimatullah menafsirkan bahwa allah swt-menuntunkan kepada seorang
suami untuk berbicara dengan baik pada istrinya. berbuat yang baik dan
berpenampilan yang baik sesuai kemampuannya sebagaimana seorang suami
menyenangi hal itu untuk dilakukan oleh sang istri
Allah
swt.berfirman:
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ
"Mereka (para istri) punya hak
yang sebanding dengan kewaiiban mereka dengan cara yang ma,ruf
(QS' Al-Baqarah 228)
Ayat
di atas'menerangkan bahw Allah swt menetapkan adanya hak seorang istri terhadap
suaminya seperti halnya suami punya hak yang harus ditunaikan istrinya'
Maka
masing-masing melaksanakan apa yang semestinya mereka tunaikan untuk
pasangannya dengan cara yang ma'ruf. Bandingkan satu contoh pergaulan
Rasulullah saw. yang dengan setia duduk mendengar cerita 'Aisyah ra. dengan
kekakuan sebagian suami ketika bercengkrama dengan istrinya.Tidak ada senda
gurau, tidak ada cerita yang bisa mengikat cinta, dan tidak ada perhatian
terhadap pembicaraan pasangannya. Apalagi mau melakukan seperti yang dilakukan
Rasulullah saw. Padahal perbuatan yang dianggap kecil seperti duduk
sejenak
mendengarkan cerita istri tersebut mungkin dapat menjadi media untuk
menunjukkan kecintaan kepada pasangan hidup sebagaimana Rasulullah saw ingin
menunjukkan rasa cinta beliau kepada Aisyah. Hal ini jelas akan mendekatkan
hati dan melekatkan cinta diantara suami istri.
Bila
seorang suami enggan duduk sejenak bercengkrama dengan istrinya karena alasan
sibuk, banyak hal yang lebih penting yang harus diurusi dan sebagainya,
maka
seharusnya ia melihat sosok Rasulullah saw. Hari-hari beliau juga sarat dengan
kesibukan, menyampaikan risalah Allah, mengajari
manusia, memimpin negeri dan umat, menegakkan kalimat Allah swt di muka bumi
dengan jihad
fisabililiah,
namun beliau menyempatkan duduk mendengar
cerita istrinya yang panjang. Kesan apa lagi yang dapat di tangkap kecuali
betapa baiknya pergaulan beliau
terhadap istrinya. Sementara kita dituntut untuk menjadikan beliau sebagai suri
teladan.
Demikianlah
bahwa hidup berumah tangga tidak sekedar hidup bersama dalam satu rumah. Atau
sekedar telah melaksanakan kewajiban pokoknya saja baik sebagai suami
maupun sebagai istri. Namun suami juga harus memperhatikan kewajiban lain
yang dianggap tidak penting atau tidak tahu bahwa itu merupakan suatu kewajiban
yang harus dijalankan. Oleh karena itu, perbanyaklah membekali diri dengan
ajaran-ajaran lslam supaya kita tidak buta dan tidak tersesat.
Smoga bermanfaat...
0 Response to "KEWAJIBAN SUAMI BERGAUL DENGAN CARA MA,RUF PADA ISTRI"
Post a Comment