Baca Juga
Pendidikan
anak mutlak harus diupayakan semaksimal mungkin oleh suami. Tentu saja
bekerjasama dengan istri, dan pelaksanaannya tidak harus ditangani secara langsung
oleh suami. Dalam hal-hal tertentu boleh didelegasikan kepada istri di rumah
atau diserahkan kepada lembaga-lembaga pendidikan yang berkompeten
menanganinya. Namun kendali utamanya tetap berada ditangan suami. Karena
suamilah yang bertanggung jawab atas keberhasilan pendidikan anak-anaknya.
Mendidik
anak secara tepat yang dilakukan oleh suami selain sudah tentu sebagai
kewajbannya, juga merupakan bentuk upayanya membahagiakan istri. Karena seorang
istri tentunya tidak akan merasakan kebahagiaan yang lengkap apabila
anak-anaknya tumbuh dewasa menjadi anak yang tidak berbakti kepada orang tua.
Kewajiban
suamilah untuk menanamkan syariat lslam sebagai pedoman dalam pendidikan
anak-anaknya agar mereka dapat mengamalkan syariat lslam secara baik dan benar
sehingga terbentuk anak yang shalih. Adapun pendidikan yang harus diberikan
suami pada anak dapat ditetapkan melalui pokok-pokok pendidikan berikut:
a) Pendidikan Aqidah
Aqidah
lslamiyah merupakan substansi dasar yang membedakan antara seorang muslim
dengan non-muslim, antara muslim yang sejati dengan muslim gadungan. Oleh
karena itu, pendidikan aqidah islam yang benar harus ditetapkan sebagai pokok
utama dalam mendidik anak. Sehingga fitrah lslamiah yang dibawa semenjak lahir
dapat selamat dan tetap mantap hingga akhir hayat mereka.
Mereka dapat tumbuh
dewasa menjadi insan yang beraqidah islamiah secara benar dan kuat. Tidak hanya
sekedar bisa mengucapkan ikrar "Dua kalimat Syahadat" belaka, melainkan
dapat mendalami makna dan kandungannya secara benar dan dapat
mengaplikasikannya secara benar dalam kehidupan sehari-hari.
b) Pendidikan lbadah
Peribadatan
adalah satu wujud nyata dari penghambaan diri seseorang yang beraqidah lslamiah
secara benar. Semakin benar dan semakin kuat akidahnya, niscaya akan semakin
benar dan semakin kuat pula ibadahnya. Segala perintah Allah akan di taati
dengan baik dan benar, bahkan anjuran-Nya pun akan dilaksanakan dengan senang hati,
sedangkan segala larangan-Nya akan diting-
galkan
sejauh mungkin.
Sehubungan
dengan itu, maka pendidikan ibadah juga harus ditempatkan sebagai pokok
pendidikan dalam mendidik anak. Semenjak kecil mereka harus diberi pengertian
tentang pentingnya ibadah, di biasakan untuk beribadah dan ditanamkan
pengetahuan yang cukup tentang ibadah. Sehingga mereka tumbuh dewasa menjadi
insan yang tekun beribadah secara baik dan benar sesuai dengan tatanan
peribadatan yang diajarkan oleh lslam.
c) Pendidikan Akhlak
Penanaman
pendidikan akhlak bertujuan untuk membentuk akhlak anak agar berakhlakul
karimah.
d) Pendidikan Ekonomi
Rasulullah
saw. mengingatkan kepada kita tentang pentingnya kemapanan ekonomi bagi setiap
muslim. Beliau saw. bersabda:
Kefakiran nyaris menyebabkan
kekafiran........
(HR.Abu
Nu'aim).
Kelemahan
ekonomi (kefakiran) tidak jarang melupakan atau menipiskan aqidah. Bahkan bisa
jadi akan menyingkirkan nilai-nilai aqidah dan merebut aqidah dari dada
seseorang. Oleh karenanya, pendidikan ekonomi perlu mendapatkan porsi yang cukup
dan ditempatkan pula sebagai salah satu pokok pendidikan bagi anak-anak. Sehingga
kelak mereka akan tumbuh dewasa tidak hanya dengan kemantapan aqidah, ketekunan
beribadah dan kehalusan akhlak, tetapi dilengkapi pula dengan kemandirian
ekonomi yang benar-benar mapan. Mereka tumbuh dewasa menjadi insan mukmin yang benar
-benar kuat dan lebih dicintai oleh Allah swt.
e) Pendidikan
Kesehatan
Kondisi
kesehatan seseorang berpengaruh besar terhadap aktivitas ibadah maupun
aktivitas lain. Oleh karena itulah, seorang
suami muslim perlu memberikan pendidikan kesahatan kepada anak-anaknya. Rasulullah
saw. memerintahkan secara tegas kepada orang tua muslim agar mendidik anak-anaknya
dengan pendidikan kesehatan.
Rasulullah
saw. bersabda:
Ajarilah
anak-anak kalian berenang
dan
memanah...
(HR Ad-Dailami).
Hadist
diatas mengisyaratkan perlunya mendidik anak dengan pendidikan kesehatan. Kepada
mereka perlu diajarkan tentang hidup bersih dan kegiatan berolah raga. Sehingga
mereka dapat tumbuh menjadi insan mukmin yang sehat jasmani dan rohani.
Sedangkan
dalam mendidik anak, suami juga harus menggunakan cara yang terbaik agar lebih
mudah melaksanakannya dan dapat segera mencapai tujuan yang di inginkan. ltupun
juga tidak lepas dari kerja sama yang baik dengan istri. Di antara cara yang
digunakan dalam mendidik anak ialah:
a.
Mendasari kelahiran dan pertumbuhan anak-anak hanya dengan nafkah yang halal. Sehingga anak yang terlahir dari air
mani yang halal dan tumbuh
dewasa pun dengan saripati makanan yang halal.
b.
Memberikan teladan yang baik sesuai dengan pokok-pokok pendidikan yang telah
ditetapkan.
c.
Menciptakan suasana yang mendidik, sehingga anak-anak dapat hidup di
tengah-tengan keluarga yang agamis dan di luar rumah pun mereka akan bergaul
dengan teman-teman yang baik.
d.
Mengutamakan prinsip-prinsip musyawarah, dalam arti tidak memaksakan kehendak
pada anak Pendidikan hanya diarahkan
demi terselamatkannya fitrah lslamiyah anak dan mengembangkan potensi-potensi
Yang mereka miliki.
e.
Bersikap lemah lembut dalam memberikan nasehat ataupun dalam mengingatkan
kekhilafan dan kekeliruan anak.
f.
Diusahakan dengan sungguh-sungguh dan istiqamah, tidak setengah- setengah dan
tidak plin-plan.
g. Mendoakan untuk kebaikan anak, memohon kepada
Allah agar anak-anak tumbuh dewasa menjadi insan-insan yang benar-benar saleh.
Demikianlah
hal-hal yang perlu dilakukan seorang suami dalam menunaikan kewajibannya
mendidik anak. Dengan menempuh cara-cara tersebut insya Allah tujuan mendidik anak akan berhasil secara maksimal, Sehingga tanggung
jawab dalam mengemban amanat Allah dapat tertunaikan dengan baik Pula.
0 Response to "KEWAJIBAN SUAMI MENDIDIK ANAK DAN ISTRINYA"
Post a Comment